Monday, April 30, 2012

sembuhkan jerawat secara alami dengan madu

Jika Anda berjerawat atau punya banyak bekas jerawat di wajah, tentu Anda akan mencoba segala hal untuk membuat jerawat dan bekasnya segera menghilang dari wajah. Alam telah menyediakan obat terbaik untuk menyembuhkan jerawat dan merawat kecantikan kulit. Anda dapat membersihkan kulit secara holistik dengan menggunakan produk alami dan mengonsumsi makanan sehat.

Salah satu produk alam yang bisa digunakan untuk merawat wajah berjerawat sekaligus mempercantik dan mengencangkan kulit wajah adalah madu. Madu dapat digunakan sebagai masker wajah untuk menghilangkan jerawat, bekas jerawat, serta mengurangi kemerahan dan iritasi akibat jerawat.

Madu mengandung sifat penyembuh alami yang terdiri dari enzim, antioksidan, dan anti bakteri yang dapat membantu membersihkan kulit. Selain itu, madu merupakan pelembab alami yang sangat bagus. Madu juga dapat mengurangi kelebihan minyak pada kulit. Masker wajah yang terbuat dari madu sangat bagus untuk orang yang memiliki kulit sensitif.

Menggunakan madu 2-3 kali seminggu sebagai masker wajah, bukan hanya akan mengurangi jerawat dan bekasnya, tetapi juga akan membuat kulit wajah bercahaya. Berikut adalah tips menggunakan madu sebagai masker wajah untuk menghilangkan jerawat dan bekasnya:

  1. Gunakan bandana untuk mencegah rambut terurai ke area wajah sebelum menggunakan masker wajah dari madu.
  2. Hapus semua make-up dan cuci wajah dengan sabun lembut dan air hangat sebelum menggunakan masker madu.
  3. Tuangkan satu sendok makan madu murni yang masih mentah ke dalam mangkuk kecil. Jika mau, Anda bisa menghangatkan madu selama 10 detik dalam microwave sebelum menggunakannya.
  4. Oleskan madu menggunakan aplikator atau jari yang sebelumnya sudah dibersihkan. Oleskan madu dengan lapisan tebal ke seluruh area wajah. Biarkan madu menempel pada wajah selama 15 menit sampai satu jam.
  5. Untuk menghilangkan madu, usapkan handuk kecil yang telah dibasahi dengan air hangat ke wajah. Ulangi proses ini sampai semua madu benar-benar bersih dari wajah.
Anda dapat menggunakan masker madu ini 2-3 kali dalam seminggu atau sesuai dengan keinginan. sumber:oketips.com

Madu dan Penyakit Kencing Manis (Diabetes)

Madu sebagai minuman yang sangat berfaedah bagi kesehatan akhir-akhir ini sudah menjamur di masyarakat. Sebagai bagian dari Thibbun Nabawi, minuman yang dituntunkan oleh Rosulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam ini sungguh ajaib dan berkhasiat mengobati berbagai macam penyakit. Namun ada sedikit ganjalan, apakah madu aman dikonsumsi oleh penderita penyakit Kencing Manis (Diabetes) ? Tidakkah madu yang rasanya “manis” justeru akan meningkatkan kadar gula darah? Tulisan berikut ini mudah-mudahan dapat membantu anda..

Dalam The Journal of Medical Food tahun 2004, Waili NS melaporkan penelitian tentang efek madu terhadap glukosa plasma, C-reactive protein (CRP), dan lipid darah pada orang yang sehat, pasien diabetes, dan orang yang kelebihan lipid.

Diabetes Mellitus (DM) atau kencing manis terjadi karena adanya gangguan pada pankreas yang menghasilkan insulin. Padahal insulin dibutuhkan untuk memasukkan glukosa darah ke dalam sel. Dengan keadaan ini maka kadar glukosa darah orang diabetes sangat tinggi.

Penelitian oleh Waili dan kawan-kawan tersebut menunjukkan beberapa hasil. Pertama, pada orang sehat, ternyata gula biasa (dekstose) meningkatkan kadar glukosa plasma 52% pada satu jam pertama dan 3% pada dua jam, sedangkan madu asli meningkatkan kadar glukosa plasma 14% pada satu jam pertama dan 10% pada dua jam. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa madu hanya meningkatkan sedikit kadar gula darah dibandingkan gula lainnya. Kedua, gula biasa dan madu buatan juga meningkatkan kadar trigliserida, sedangkan madu asli menurunkan trigliserida dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL). Ketiga, madu yang dikonsumsi selama 25 hari ternyata menurunkan kolesterol total dan kolesterol jahat (LDL), serta meningkatkan kolesterol baik(HDL).
Pada pasien diabetes, madu asli dapat menurunkan kolesterol total,LDL dan CRP. Madu dapat dijadikan alternatif pemanis karena selain lebih baik metabolismenya, juga dapat meningkatkan kadar insulin dibandingkan sukrosa.

Dari penelitian tersebut, terlihat bahwa madu asli dapat mengurangi kadar glukosa darah dan mengurangi risiko penyakit jantung pada pasien diabetes sehingga menggantikan pemanis dengan madu mentah (raw honey) memberikan banyak keuntungan.

Di China, telah dipasarkan sebuah produk kombinasi pollen dan propolis Fengzhen yang diklaim para penelitinya dapat mengontrol kadar gula darah dan lemak. Selain itu, dikatakan pula obat ini dapat melenturkan pembuluh darah, memperbaiki sirkulasi hingga mencegah komplikasi diabetes. Peneliti yang sama juga berhasil membuktikan efek propolis dalam mengobati diabetes mellitus sama baiknya dengan terapi tradisional lain, tetapi lebih cepat dalam menurunkan kadar gula darah. Juga propolis member efek yang baik pada pasien diabetes dengan gangguan radang gusi dan jamur di mulut. 

Madu Asli kaya dengan peptide dan karbohidrat kompleks yang membutuhkan proses enzimatik agar dapat dibakar sebagai energi. Ini membuat madu menjadi sejenis gula yang “lambat dibakar” atau memiliki indeks glikemik rendah hingga tidak memberatkan kerja insulin. Namun, beberapa madu ternyata memiliki indeks glikemik yang cukup besar sehingga perlu diperhatikan jenis madu apa yang paling cocok untuk diabetes dan gangguan kolesterol.
Semoga bermanfaat.